Dari Stasiun Bojong Gede hingga Depok Baru, penumpang ramai namun mengalir lancar dan dapat terangkut, karena satu rangkaian terdiri dari 12 kereta.
Lantaran KRL sebelumnya hanya sampai Stasiun Manggarai, otomatis KRL yang baru tiba tampak sudah mulai padat saat tiba di Stasiun Bojonggede.
Cukup lega dan masih tersedia bangku kosong cukup banyak. Maklum saja lima menit sebelumnya ada KRL yang telah tiba, dus jadilah dapat kebagian duduk nyaman di antara penumpang perempuan lainnya.
Saat KRL tiba di peron I, penumpang dengan bersegera naik ke rangkaian karena waktu berhenti rata-rata hanya satu hingga dua menit saja untuk naik turun.
Penumpang yang naik pun lebih terurai, terlebih KRL sebelumnya juga 12 kereta dalam satu rangkaian.
Sedangkan penumpang yang duduk, hampir semua memanfaatkan waktu untuk kembali memejamkan mata sebelum sampai di tujuan.
Penumpang naik membawa ajak-anak mulai sepi saat KRL masuk Stasiun Pondok Cina dan UI.
Sedangkan KRL asal Bogor tujuan Jakarta tentu saja ramai. Penumpang yang baru naik hanya dapat memilih berdiri di mana karena bangku sudah penuh semua.
Di kereta belakang khusus perempuan hingga Stasiun Lenteng Agung masih tetap lengang karena yang naik maupun turun hanya hitungan jari saja.
Saat mau masuk ke gate pun akhirnya penumpang mencari celah parkiran motor yang agak renggang untuk bisa dilalui lantaran jalan penumpang `ngupyang` air alias banjir.
Namun jangan ditanya bangku kosong ya, karena sudah pasti tak kebagian alias penuh penumpang yang naik dari Stasiun Bogor dan Cilebut.
Penumpang naik dengan teratur dan santai tanpa harus dorong lainnya karena area masuk KRL masih cukup lengang.
Selain itu juga diingatkan agar dengan simpati untuk memberikan bangku bagi penumpang prioritas atau berkebutuhan khusus.
Meski begitu para penumpang berdiri tetap jaga jarak satu sama lainnya. Penggunaan masker juga tampak tertib, dengan menutup hidung dan mulut dengam benar.
Dua petugas dengan sigap merapikan letak parkir motor agar tak berantakan.
Namun di kereta campur antara perempuan dan pria, tampak lebih ramai yang berdiri.
Area duduk di KRL sudah barang tentu tak tersisa lagi. Penumpang berdiri dari Stasiun Cilebut juga sudah cukup banyak.
Penumpang pria tanpa diaba-aba kebanyakan memilih untuk berdiri saat kedapatan penumpang membawa anak ke dalam KRL.
Tak sedikit penumpang yang baru naik dari beberapa Stasiun setelah Bojong Gede, membawa serta keluarga dan anak-anaknya di Ahad ini.
Ada juga penumpang yang naik KRL sendiri saja dan langsung memanfaatkan bangku kosong.